IMG-LOGO

Digitalisasi UMKM Lokal: Mahasiswa KKN Undip Kenalkan Fitur WhatsApp Business pada Usaha Kue Satru

Create By 16 August 2024 164 Views

Magelang, 15 Agustus 2024Dalam rangka meningkatkan pemasaran pada UMKM lokal, mahasiswa Tim II KKN Universitas Diponegoro Tahun 2023/2024, Hieldayanti Chandraningrum dari Program Studi S1 Teknik Industri, Fakultas Teknik mengenalkan Aplikasi WhatsApp Business kepada pelaku UMKM Kue Satru Kacang Hijau “Asri Jaya”. Langkah ini dilaksanakan sebagai bagian dari program KKN dalam rangka mengembangkan strategi pemasaran berbasis digital dan memperluas pelanggan yang dapat dijangkau UMKM Kue Satru Kacang Hijau “Asri Jaya”. Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu (20/07/2024) dan pada Selasa (13/08/2024) di Dusun Karanggeneng, Desa Payaman, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, tempat UMKM Kue Satru Kacang Hijau “Asri Jaya” ini beroperasi.

 

Kue Satru menjadi salah satu produk khas Desa Payaman yang memiliki potensi besar untuk dipasarkan lebih luas, namun masih terbatas dalam hal promosi dan pemasaran yang masih konvensional. Saat dikunjungi pertama kali oleh Tim II KKN Universitas Diponegoro, Mbak Munawaroh, anak dari pemilik usaha keluarga kue satru ini memberikan pernyataan bahwa pelanggan kue satru rata-rata merupakan pelanggan tetap di sekitar Kabupaten Magelang saja yang membeli dalam jumlah banyak. Pelanggan biasanya melakukan pemesanan melalui aplikasi WhatsApp yang merupakan aplikasi yang sudah sangat dikenal oleh banyak orang. Mbak Munawaroh juga menambahkan bahwa pemasaran kue satru secara online hanya dilakukan menjelang Hari Raya Idul Fitri melalui laman Facebook pribadi.

 

 “Biasanya pada buat kue hari raya, Mbak. Biasanya pada pesen, kalau bukan hari raya saya nggak promosi di Facebook,” ujar Mbak Munawaroh saat diwawancarai oleh Tim II KKN Universitas Diponegoro. Selain itu, pemasaran online melalui aplikasi lain seperti Shopee dan Instagram terkendala pada proses pengirimannya.

 

 “Kalau dikirim jauh gitu takutnya suka pada hancur, Mbak. Kita kan nggak bisa ngontrol kurir bawanya gimana, kadang dilempar atau gimana,” tambah Mbak Munawaroh. Untuk menjamin keamanan produk hingga sampai di tangan pembeli, Mbak Munawaroh dan keluarga lebih memilih untuk mengirimkan produk secara langsung kepada pelanggan atau pelanggan sendiri yang datang mengambil pesanan kue satru.

 

Keterbatasan yang ada tidak menutup potensi UMKM Kue Satru Kacang Hijau untuk dipasarkan lebih luas. Oleh karenanya, Hieldayanti mengenalkan adanya fitur WhatsApp Business sebagai langkah awal Mbak Munawaroh dalam mengelola bisnisnya secara online.  

 

Dalam pelaksanaannya, Hieldayanti memberikan pelatihan langsung kepada pemilik UMKM. Modul WhatsApp Business juga diberikan sebagai acuan pemilik UMKM Kue Satru Kcang Hijau “Asri Jaya” apabila ingin memperdalam pengetahuannya mengenai fitur dalam WhatsApp Business. Adapun di dalam Modul WhatsApp Business yang dikenalkan antara lain bagaimana cara mendaftar di WhatsApp Business, fitur Katalog, fitur Perpesanan, fitur Tautan Pendek, dan fitur Label. Dengan adanya program ini, diharapkan produk kue satru Desa Payaman dapat dikenal lebih luas, bukan hanya di tingkat lokal, tetapi juga tingkat nasional. Lebih lanjut harapannya UMKM Kue Satru Kacang Hijau “Asri Jaya” dapat mengembangkan usahanya dan mampu memanfaatkan digitalisasi sebagai sarana utama dalam pemasaran produk mereka. Digitalisasi pemasaran melalui WhatsApp Business ini juga diharapkan mampu menjadi contoh bagi UMKM lainnya di Desa Payaman.